Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang tidak boleh di biarkan begitu saja. Karena darah tinggi atau hipertensi dapat memicu komplikasi yang berbahaya, sebut saja penyakit jantung dan stroke yg bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, Ketika tekanan darah sistolik seseorang terbaca lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg umumnya disarankan memodifikasi gaya hidup.
Beberapa penderita hipertensi mungkin membutuhkan obat penurun darah tinggi untuk mengendalikan penyakitnya. Jika berorientasi alternatif, sebenarnya banyak tersedia tanaman herbal yang juga dinilai efektif menurunkan serta mengendalikan tekanan darah tinggi. Namun, sebelum menggunakan tanaman-tanaman ini tentu tetap harus berhati-hati dan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Berikut ini tersedia 16 ragam tanaman herbal untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang bisa dimanfaatkan, diantaranya:
1.Daun Salam
Daun salam ini diyakini mampu menurunkan darah tingggi sekaligus menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Cara mengaplikasikannya cukup mudah, ambil daun salam segar sebanyak 10 helai, cuci terlebih dahulu kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah air rebusan di dinginkan, saring terlebih dulu kemudian diminum sekaligus pada malam hari. Lakukan kebiasaan ini setiap hari untuk hasil yang optimal.
2. Seledri
Selama ini banyak orang mengira seledri adalah daun bumbu, rempah yang digunakan sebagai bumbu pelengkap makanan. Namun tentu saja seledri memiliki khasiat dan manfaat lain sebagai tanaman herbal untuk menurunkan darah tinggi. Seperti dilansir dari Buku Jamu Saintifik: Suatu Lompatan Ilmiah Pengembangan Jamu (2017) yang diterbitkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes,
Kemenkes, secara empiris, seledri dapat dimanfaatkan sebagai diuretika (peluruh air seni) dan penurun tekanan darah.
Apigenin yang terkandung dalam tanaman herba seledri memiliki fungsi sebagai agen beta bloker yang dapat memperlambat detak jantung sehingga aliran darah menjadi berkurang. Sementara itu, apiin, senyawa glikosida dari apigenin, memiliki sifat diuretic yang membantu ginjal mengekresikan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh sehingga akan menurunkan tekanan darah.
3.Rumput Laut
Wakame merupakan jenis rumput laut yang paling popular, sering ditambahkan pada sup miso. Selain itu, ada juga kombu dan nori yang sering di jumpai di super market.Rumput laut memiliki khasiat menormalkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol dan mencegah terjadinya aterosklerosis. Rumput laut dapat diolah menjadi makanan lezat sehari-hari untuk menjaga jantubg tetap sehat, dan tekanan darah terkontrol.
4.Kumis Kucing
Berdasarkan pengalaman orang-orang dulu tanaman herba kumis kucing dimanfaatkan sebagai peluruh kencing/diuretika. Tanaman ini memang memiliki efek diuretik alami berkat kandungan kalium yang terdapat pada bagian daunnya. Keberadaan senyawa lainnya seperti inositol, flavonoid sinensetin juga menambah efek diuretik pada kumis kucing.
5.Mentimun
Kandungan mineral potassium yang cukup tinggi pada mentimun berguna untuk menurunkan tekanan darah tinggi, serta mencegah terjadinya batu ginjal. Penggunaannya sangat mudah, dijadikan lalapan saat makan, atau juga dibuat jus tanpa atau ditambah dengan buah-buahan lainnya, asalkan komposisi mentimun tetap lebih dominan.
6.Pegagan
Secara empiris, pegagan telah lama digunakan untuk membantu memperlancar sirkulasi darah. Dari data Ristoja (2015) menunjukkan penggunaan herba pegagan yang dilakukan penyehat tradisional di Provinsi Jawa Barat dan Banten sebagai herba anti hipertensi dan obat sakit kepala. Beberapa senyawa aktif yang berperan memperlancar sirkulasi darah asiatikoid, yakni senyawa mikrosirkulasi yang menurunkan permeabilitas kapiler dan melindungi memburuknya proses mikrosirkulasi.
7. Blewah
Blewah juga kaya akan zat potassium, sangat baik untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dan juga baik untuk Kesehatan ginjal dan
saluran kemih, beberapa buah lainnya yang memiliki kandungan yang sama dengan blewah seperti mentimun, peach, strawberry, raspberry, daun turnip dan wheat grass.
8.Temulawak
Temu Lawak asalah salah satu tanaman herbal asli Indonesia yang secara tradisional dan turun-temurun telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi. Temulawak telah diteliti dan terbukti mengandung zat flafonoid yang berfungis melindungi endotel vascular. Dari hasil penelitian mengungkap pemberian temulawak dikombine dengan kumis kucing, pegagan, seledri, meniran dan kunyit dengan dosis 72 mg/kg bb memberikan efek signifikan menurunkan tekanan darah pada tikus wistar hipertensi yang di induksi prednisone 1,5 mg/kg bb dan NaCl 2 persen.
9.Mengkudu
Secara empiris, mengkudu digunakan untuk menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi, dan menurunkan gula darah. Cara penggunaan cukup mudah, pilih buah mengkudu yang matang dan ekstrak airnya dengan cara di blender, setelahnya air mengkudu di campur madu murni dan diminum setiap pagi menjelang sarapan.
10.Meniran
Dari hasil Ristoja (2015) pada etnis Meranjat, Provinsi Sumatera Selatan, tanaman herba meniran digunakan untuk mengobati penyakit tekanan darah tinggi dan sebagai diuretika alami. Setelah diteliti ternyata meniran mengandung senyawa kalium yang baik untuk meningkatkan cairan intraseluler dengan cara menarik cairan ekstraseluler, sehingga terjadi perubahan keseimbangan pompa dari natrium-natrium yang berefek pada penurunan tekanan darah tinggi.
11.Daun Basil
Daun basil cukup dikenal sebagai daun bumbu yang memiliki aroma yang nyaris sama dengan daun kemangi yang mampu membuat aroma masakan lebih sedap, disamping itu daun basil ternyata bermanfaat pula untuk membantu menstabilkan tekanan darah tinggi. Dilansir dari
Health Line, senyawa kimia eugenol yang terdapat dalam daun basil berfungsi menghalangi zat-zat tertentu yang bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Oleh sebab itu, daun basil dianggap mampu menangkal penyakit tekanan darah tinggi, hanya saja khasiat ini baru terbukti pada hewan, sehingga diperlukan banyak lagi studi kasus guna mengungkap manfaat basil untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada manusia. Namun, menambahkan daun basil yang masih segar ke dalam menu makanan sehari-hari tentu tidak ada salahnya.
12.Biji Rami
Biji rami mengandung kadar asam lemakomega-3 yang tinggi, dan telah dibuktikan dari banyak studi dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Dari tinjauan terbaru menyarankan untuk komsumsi 30 hingga 50 gram biji rami utuh atau bubuknya per hari selama lebih dari 12 minggu untuk mendapatkan hasil terbaik. Biji rami juga dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit kardio vaskuler, aterosklerosis dengan cara mengurangi kadar
kolesterol serum, meningkatkan toleransi glukosa dan berperan sebagai anti oksidan alami.
13.Kapulaga
Kapulaga sangat dikenal di India dan Indonesia sebagai bumbu penyedap masakan khas kedua negara tersebut. Kapulaga memiliki manfaat lebih sebagai tanaman obat herbal untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Sebuah studi kecil yang dilakukan pada 20 orang penderita hipertensi terbukti menurunkan tekanan darah secara bermakna setelah komsumsi 1,5 gram biji atau bubuk kapulaga kedalam sup, semur hingga makanan yang dipanggang.
14.Jahe
Komsumsi jahe adalah salah satu cara menurunkan tekanan darah tinggi dan mengontrol kadar klesterol dalam tubuh.berdasarkan penelitian pada hewan, jahe terbukti melancarkan sirkulasi darah dan memberikan efek dilatasi pada otot-otot di sekitar pembuluh darah, hingga menurunkan tekanan darah tinggi. Tentunya studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efektifitas herba jahe untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada manusia.
15.Lavender
Lavender memiliki aroma yang menenangkan dan memberikan efek relaksasi, namun itu bukan manfaat satu-satunya dari bunga lavender. Ternyata, ekstrak lavender telah dibuktikan mampu menurunkan detak jantung dan tekanan darah pada hewan yang telah diuji. Tentu masih diperlukan studi lebih lanjut untuk membuktikan efek anti hipertensi pada manusia.
16.Bawang Putih
Kandungan senyawa oksida nitrat yang ada pada bawang putih berperan dalam dilatasi pembuluh darah, kondisi ini memungkinkan aliran darah lebih lancar dan leluasa, tekanan darah lebih stabil dan terkontrol.